Dalam pemahaman air refueling terdapat dua pelaku yaitu pesawat pemberi bahan bakar (tanker plane) dan pesawat penerima bahan bakar (receiver), kadang jumlahnya lebih dari satu. dalam sistem bahan bakar pesawat terbang (fuel system) terdapat beberapa tanki (tabung bahan bakar) guna menampung/menyimpan bahan bakar dan bermuara di fuselage tank (tangki induk). sejenis pesawat A-4 skyhawk di dalamnya terdapat 9 tank selain 3 tank yang berada diluar yang umum menyebut external tank (tanki tambahan) atau drop tangki (tangki yang dapat dibuang, biasanya diletakan di luar pesawat seperti di sayap pesawat, di bawah badan pesawat).
Untuk pesawat terbang semua tangki bahan bakar dapat diisi dengan dua cara yaitu
gravity feeding seperti mengisi bahan bakar mobil darat) dan dengan cara pressure feeding yaitu mengisi bahan bakar dengan cara ditekan. dari pengisian pressure feeding dikenal dengan adanya dua metode yaitu single point feeding dan multi point feeding. dari pemahaman jenis bahan bakar udara, fuel system pesawat serta cara mengisi bahan bakar tentunya kita akan dapat menduga bahwa air refueling pastinya hanya dapat dilakukan oleh pesawat berbahan bakar jenis avtur, mempunyai single point feeding serta mempunyai sistem pengisian bahan bakar udara.

dengan demikian pesawat terbang yang dapat diisibahan bakar selagi terbang tentunya dapat juga diisi selagi di darat, metode ini dikenal dengan istilah hot refueling. karena air refueling / hot refueling termasuk unnormal procedure terdapat ketentuan umum demi keselamatan,
Misal :
tuas amunisi dalam kondisi OFF
Kursi lontar status ARM
Visor DOWN
oksigen 100% dan PRESS
fuel system AVER RIDE