Harrier |
Dalam menjalankan tugasnya Harrier dilengkapi beragam persenjataan diantaranya laser dan GPS-guide bombs untuk sasaran bangunan (paveway) dan rudal infra merah Maverick. Juga bisa dilengkapi Pod kamera.
Keputusan untuk memensiunkan harrier bagai menandai akhir perjalanan harrier setelah hampir 5 dekade perjalanan tugasnya. Tanggal 15 Desember 2010 lalu, Inggris resmi memensiunkan pesawat tempur BAE Systems Harrier. Penerbangan terakhir dilakukan di atas pangkalan Harrier AU inggris di Cottesmore di Rutland, Inggris.
Empat bulan sebelumnya, operasional pesawat harrier terakhir yang berjumlah 63 unit dan dioperasikan bersama oleh AU dan AL inggris dibawah Joint Force Harrier sudah dihentikan. Langkah ini diambil berdasarkan Strategic Defence and Security Review (SDSR), keputusan untuk memensiunkan Harrier ini ibarat pensiun dini bagi harrier karena sesungguhnya harrier akan pensiun tahun 2018.
Berdasarkan Pernyataan yang dikeluarkan SDSR, AU inggris memutuskan untuk mempertahankan operasional armada Tornado yang sudah dikurangi.
Harrier Cockpit |
Harrier dilengkapi dengan empat Thrust Vectoring Nozies yang masing-masing bergerak simultan. Mesin ini memberi kemampuan unik pada pesawat, yaitu lepas landas dan mendarat secara vertikal. Metode ini juga mempunyai keuntungan lain. yakni sayap pesawat lebih kecil sehingga meningkatkan kecepatan dan kemampuan manuver, yang tak kalah penting, penggunaan VTOL (vertical take-off and landing) berarti pesawat dapat dengan mudah dioperasikan dari kapal induk. kemampuan ini menarik perhatian AL dari berbagai negara, salah satunya AS. AS langsung memesan AV-8A kemudian AV-8B. Varian ini kemudian dibuat dibawah lisensi AS dengan kerjasama McDonnell Douglas dan Bristish Aerospace.
Tahun 1980, AL inggris mendapatkan Sea Harrier varian FRS.1 pertamanya. dari 45 varian yang dikembangkan selama 50 tahun terakhir, sea harrier membuktikan nilainya saat perang Malvinas 1982. AL Inggrs menggunakan jenis ini untuk memberikan efek menghancurkan. Ditugaskan sebagai pesawat tempur multi peran yang beroperasi dari kapal induk. pesawat ini dilengkapi dengan rudal sidewinder yang menjatuhkan 20 pesawat argentina selama perang Malvanis. pilot-pilot argentina bahkan menjuluki sea harrier sebagai "Black Death".
Sumber : Angkasa Magazine